Kamis, 22 September 2011

Aceh - Sabtu, 17 Sep 2011 01:14 WIB Mahasiswa Arsitektur Unsyiah Diskusi Perubahan Iklim

Aceh - Sabtu, 17 Sep 2011 01:14 WIB
Banda Aceh, (Analisa). Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh menggelar Diskusi Film Perubahan Iklim. Diskusi tersebut dilaksanakan atas kerjasama dengan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh.
"Walhi berterima kasih banyak terhadap sumbangsih Fakultas Teknik Unsyiah, khususnya Jurusan Arsitektur, dengan adanya diskusi dan pemutaran film perubahan iklim ini," ujar Kepala Divisi Advokasi dan Kampanye Walhi Aceh Muhammad Nizar ketika membuka acara diskusi tersebut, Rabu (14/9).

Pemutaran film dilakukan di laboratorium Perencanaan Kota Jurusan Arsitektur Unsyiah. Sekitar 50-an mahasiswa serta dosen ikut menghadiri acara ini. Dalam film itu tergambar perubahan iklim seperti danau Aralsk di Kazakhstan mengering serta kesulitan untuk mendapatkan air di Nairobi, Kenya.

Masyarakat di Bangladesh juga harus berpindah-pindah rumah akibat banjir yang selalu menerjang pemukiman mereka serta naiknya permukaan air laut. Ancaman seperti itu bisa saja terjadi di Aceh kalau tidak diantisipasi dari sekarang.

Dikatakan, untuk ini tidak cukup hanya dengan kampanye dan sosialisasi yang dilakukan ke masyarakat, tapi juga harus ada bukti nyata atau aksi di lapangan. Hal ini harus dimulai dari hal-hal kecil untuk mencegah terjadinya perubahan iklim.

Direktur Eksekutif Walhi Aceh, TM Zulfikar mengatakan, gaya hidup masyarakat saat ini juga berpengaruh besar terhadap perubahan iklim. Masyarakat Aceh sampai saat ini belum terlalu ramah dengan lingkungan, terbukti ibu-ibu terus membuang sampah secara sembarangan. "Hal-hal kecil seperti itu juga mengganggu lingkungan," ujar TM Zulfikar.

Bagian Kerusakan

Pemanasan global menjadi bagian dari kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini. Perubahan iklim terjadi tidak dengan sendirinya tapi akibat adanya campur tangan manusia seperti adanya perubahan kebijakan yang terkait dengan lingkungan. "Banda Aceh beberapa hari lalu juga mengalami kekurangan air. Ini fenomena yang harus kita waspadai," ungkap Zulfikar.

Negara-negara maju merupakan salah satu penyumbang karbon dan energi terbesar, kalau di Aceh rumah yang memakai AC dinilai masih belum begitu dominan. Perubahan iklim juga bisa terjadi karena perubahan gaya hidup.

Zulfikar berharap dengan adanya diskusi seperti itu, bisa memberikan pencerahan yang cukup baik tentang perubahan iklim dan kehidupan manusia secara keseluruhan. Sehingga, lingkungan bisa terjaga dan ancaman bagi manusia bisa diantisifasi meski sulit dilakukan.

"Kalangan akademisi, mahasiswa dan pegiat lingkungan serta masyarakat harus bersinergi dan bersatu-padu dalam hal menjaga lingkungan agar terbebas dari perubahan iklim," ujar Zulfikar. (irn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar