Senin, 28 Mei 2012


Banda Aceh, (Analisa). Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh menilai keadaan lingkungan hutan di Aceh semakin hari semakin buruk oleh berbagai kegiatan seperti penebangan liar dan perusakan lain yang tidak memikirkan kelestarian lingkungan.
Ketua WALHI Aceh, TM Zulfikar, mengatakan, bila melihat perkembangan kondisi lingkungan Aceh saat ini cukup memprihatinkan karena aktivitas yang mengarah kepada pengalihfungsian hutan untuk perusahaan seperti pertambangan.

"Banyak hutan yang dialihfungsikan," ungkap Zaulfikar di Banda Aceh, Kamis (10/5) 

Dikatakan, meskipun situasi tersebut sangat sulit dihindari, namun kita semua harus tetap bersemangat untuk menyuarakan melalui pendampingan dan pemberian solusi untuk mengatasi permasalahan itu. 

Diakuinya, semua upaya yang dilakukan tidak akan berhasil tanpa partisipasi dari media. Oleh karena itu keikutsertaan semua pihak termasuk insan pers sangat dibutuhkan.

Dia mengatakan, banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pengelolaan lingkungan, seperti kurangnya pemahaman di kalangan masyarakat akan pentingnya lingkungan, permainan hukum yang tidak memihak pada lingkungan dan terlibatnya oknum aparat negara dalam melindungi para perusak lingkungan.

Saat membuka acara yang bertajuk "Environmental Fotography Clinic" di salah satu kafe di Banda Aceh itu, Zulfikar juga memberikan apresiasi terhadap media fotografi yang menyuarakan pelestarian lingkungan. 

Acara ini menghadirkan pemateri fotografer Fahreza Ahmad yang mengatakan pentingnya teknik untuk menghasilkan karya yang bagus. 

Salah satu teknik dalam fotografi menurutnya adalah teknik pencahayaan. Untuk memperoleh pencahayaan pada saat memotret, proses masuknya cahaya ke dalam film/sensor harus diatur.

Lebih lanjut dikatakan, pengaturan cahaya dapat dilakukan dengan mengontrol bukaan diafragma dan kecepatan rana. Dengan demikian akan dihasilkan warna pencahayaan yang cukup baik sesuai keinginan. (bei)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar