Perlu Kepedulian Selamatkan Hutan Rawa Gambut Aceh
Banda Aceh, 3/2 (ANTARA) - Wahana lingkungan hidup Indonesia (Wahli) menilai diperlukan kepedulian semua pihak dalam upaya penyelamatan dan perlindungan hutan rawat gambut di Provinsi Aceh dari ancaman kepunahan.
"Diperlukan kepedulian kita semua agar bertindak dalam penyelamatan rawa gambut yang tersebar di beberapa wilayah di Aceh, jangan sampai dialihfungsikan menjadi areal kebun kelapa sawit," kata Direktur eksekutif Walhi Aceh TM Zulfikar di Banda Aceh, Kamis.
Hal itu disampaikan dalam seminar bertema "Penyelamatan dan Perlindungan Hutan Rawa Gambut di Aceh" yang diselenggarakan kerjasama antara PWI Cabang Aceh, Walhi dan Yayasan Ekosistem Sigom Aceh (YESA).
Seminar lingkungan hidup yang diikuti puluhan peserta tersebut juga digelar dalam rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-66 dan peringatan hari lahan basah se dunia.
Rawa gambut di Aceh, antara lain Rawa Singkil dengan luas wilayah sekitar 102.500 hektare, dan Rawa Tripa mencapai 61.803 hektare.
"Lahan gambut Aceh yang semakin menipis akibat maraknya aksi alih fungsi lahan menjadi areal perkebunan. Kondisi kritis rawa gambut di Aceh adalah Rawa Tripa dan Rawa Singkil," kata TM Zulfikar.
Karena, rawa gambut Tripa memiliki peranan penting bagi masyarakat sekitar lokasi sebagai tempat perkembangan ikan. Kawasan gambut itu juga sangat berjasa sebagai penyangga saat tsunami 26 Desember 2004 menghantam pesisir pantai barat provinsi ini.
"Karena dinilai sangat penting, maka bagi penduduk setempat menjadikan sangat menghormati keberadaan kawasan Rawa Tripa itu sebagai sumber kekayaan alam yang harus dilindungi, bukan sebaliknya dihancurkan pemilik modal," kata dia.
Ia juga menyatakan, rawa gambut di pesisir pantai barat Aceh itu berperan penting dalam pengaturan iklim melalui penyimpanan karbon dalam jumlah besar, selain memiliki keanekaragaman hayati yang unik, termasuk kepadatan populasi orangutan (pongo abelli).
"Karenanya saya menilai kawasan Rawa Tripa saat ini paling terancam dan dirusak oleh sebuah perusahaan pemegang HGU. Untuk itu, diperlukan komitmen semua pihak untuk menyelamatkannya," kata TM Zulfik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar