Jumat, 10 Februari 2012

Selamatkan Hutan Rawa Gambut Aceh

Selamatkan Hutan Rawa Gambut Aceh

Oleh Media Center Aceh
Sumber: http://infopublik.kominfo.go.id/index.php?page=news&newsid=14730
Kamis, 02 Februari 2012 | 17:02
+ | Normal | -
Banda Aceh,  Info Publik Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar mengajak masyarakat Aceh untuk kembali kepada hukum dan budaya Aceh lama dalam  menyelamatkan hutan dan menjaga kelestarian alam.
“Mari kita kembali kepada hukum dalam menyelamatkan hutan dan menjaga kelestarian alam,” katanya pada pembukaan Seminar Lokakarya “Penyelamatan & Perlindungan Hutan Rawa Gambut Aceh”, di Gedung Sultan II Selim Banda Aceh, Kamis (2/2) pagi.
Dikatakannya bahwa pada masanya, Kerajaan Sultan Iskandar Muda sangat memperhatikan masalah lingkungan hidup sehingga memberikan hukuman yang berat bagi pelaku perusak hutan dan penebang pohon serta yang tidak menjaga lingkungannya. 
Bisa-bisa dapat hukuman mati bagi yang seseorang penyebab terbakarnya satu rumah dan menyebabkan rumah-rumah yang lain ikut terbakar akibat api yang menjalar dari rumah tersebut.  “Ini pernah diterapkan oleh Sultan Iskandar Muda kepada salah satu warga di Peuniti tahun 1917,” katanya.
Begitu tegasnya seorang Raja Aceh menerapkan hukuman untuk perusak alam dan ini patut kita tiru dan terapkan kembali dalam kepemimpinan  Aceh mendatang, siapapun nanti yang akan terpilih, ujarnya. 
Selain itu, budaya Aceh lama harus terus menerus kita pertahankan tatkala seorang ayah mewariskan kepada anaknya bukan harta melainkan pohon untuk menghasilkan uang. 
Maknanya anak-nak ini masing-masing diberi 5 batang pohon untuk ditanam hingga suatu hari nanti pohon tersebut dapat  menghasilkan uang.  “Warisan ini harus terus menerus dilaksanakan agar lingkungan terus terjaga,” kata Nazar.
Sementara itu, Adnan MS selaku Direktur Yayasan Ekosistem Sogium Aceh (YESA) mengatakan kita patut bersyukur karena Aceh dikaruniai lahan gambut (Paya – dalam bahasa Aceh) yang merupakan lahan spesifik yang belum tentu ada di wilayah lainnya.
Di Aceh, Paya ini hanya ada di pantai Barat Selatan seperti di Teunom Aceh Jaya, Nagan Raya, Simpang Balek Aceh  Barat, Abdya,  Aceh Selatan, dan Aceh Singkil. 
Sehubungan dengan tema seminar hari ini, ia mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan kembali lahan gambut yang ada di Aceh, sebelum satwa-satwa yang ada terancam punah.
Sementara  itu Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Aceh mengharapkan agar  YESA, Wahana Lingkungan Hidup  (WALHI) bersama insan Pers dapat bekerja sama.  LSM sebagai Advokasi dan Pers sebagai investigasi,  sehingga benar-benar dengan  kerjasama ini diharapkan Pers tidak hanya mampu menulis berita tetapi lebih penting dapat memiliki dan memahami pengetahuan tentang Lingkungan.  (ira/fj/MC Aceh/toeb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar