Walhi Nilai Visi “Aceh Green” Belum Sempurna
Banda Raya - 28 December 2011 | 0 Komentar
Banda Aceh – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai visi “Aceh Green” yang dicetuskan Pemerintah Aceh belum berjalan sempurna, sehingga perlu dilakukan evaluasi bagi perangkat kerja.
Direktur Walhi Aceh Teuku Muhammad Zulfikar di Banda Aceh, Selasa (27/12) mengatakaan, hingga 2011, visi Aceh Green yang dicanangkan belum terlihat adanya pengurangan kerusakan hutan.
“Jika di 2008, kerusakan hutan sekitar 900 ribu hektare, maka pada 2010 intesitas kerusakannya meningkat hingga mencapai satu juta hektare lebih,” katanya.
Ia menjelaskan, seharusnya sudah tiga tahun lebih dimulai pencanangan Aceh Green mestinya sudah menampakkan tanda-tanda keberhasilan dari program tersebut, seperti adanya penurunan kerusakan hutan.
“Hingga sekarang belum ada daerah satupun yang menunjukkan bahwa program Aceh Green berhasil direalisasikan,” ujar dia.
Yang paling aneh lagi, kata dia, pada misi Aceh Green juga ada sedikit keanehan dan perlu dilakukan klarifikasi agar bisa berjalan sempurna.
“Salah satu poin dalam misi tersebut menyebutkan bahwa Pemerintah Aceh ingin mewujudkan pengelolaan sumber daya alam yang tak terbarukan tapi dengan cara menghabiskan tidak lebih cepat dari kecepatan sumberdaya terbarukan dapat mengantikanna,” terang dia.
Ini, kata dia, tidak mungkin terjadi karena dimanapun diketahui bahwa sumber daya alam yang tak terbarukan tidak dapat tergantikan.(ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar