Kamis, 22 Desember 2011

Krueng Aceh Hadapi Ancaman Serius

Krueng Aceh Hadapi Ancaman Serius

Sumber:http://harian-aceh.com/2011/12/22/krueng-aceh-hadapi-ancaman-serius
Banda Raya - 22 December 2011 | 0 Komentar
Banda Aceh | Harian Aceh - Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Aceh yang membentang mulai dari hutan Seulawah, Jantho hingga Banda Aceh, saat ini mengalami ancaman serius. Kerusakan di daerah hilir dan daerah hulu ini diyakini karena maraknya aktifitas pembalak liar dan galian C liar.
“Akibatnya, ribuan orang terancam akan kekurangan air bersih, karena Krueng Aceh adalah sumber baku air bersih warga Banda Aceh dan Aceh Besar,” kata Direktur Eksekutif WALHI Aceh T. Muhammad Zulfikar dalam siaran persnya yang diterima Harian Aceh, Rabu (21/12).
Pemerintah, kata Zulfikar, semetinya harus cepat merespon ini. Tapi celakanya, Kepala Bapedal Aceh, Husaini Syamaun justru mengatakan, kerusakan DAS Krueng Aceh tidaklah parah.
“Dalam konteks perlindungan lingkungan, seharusnya sekecil apapun kerusakan, apalagi yang besar seperti DAS Krueng Aceh harus ditanggapi serius,” kata Zulfikar.
Walhi Aceh, lanjutnya, sudah turun ke beberapa titik melihat kerusakan yang terjadi. Hasilnya, kerusakan sangat parah akibat penambangan galian C yang tidak terkontrol.
Di lapangan ditemukan kondisi mengenaskan di sejumlah sungai yang merupakan Sub DAS Krueng Aceh di Aceh Besar. Sungai-sungai tersebut hancur-lebur, dikeruk untuk diambil material pasir dan kerikilnya, hingga menyebabkan dinding sungai ambruk.
Sub DAS Krueng Keumireu dan Sub DAS Krueng Jreu adalah contoh nyata. Sungai-sungai itu kini tampak sudah dangkal, abrasi dinding sungai, bahkan memakan lahan pertanian milik masyarakat.
“Sayangnya, para pengusaha galian C liar yang ditemui bersikap acuh tak acuh terhadap fenomena ini dan menolak menutup usahanya,” kata Zulfikar.
Ancaman kerusakan hutan juga dihadapi DAS Krueng Aceh terutama di kawasan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan Seulawah, Hutan Lindung Jantho dan daerah Ulu Masen.
Daerah-daerah yang merupakan habitat berbagai ekosistem dan mengandung kekayaan biodiversity yang tinggi, ini sedang marak penebangan liar. “Tak susah untuk melihatnya, cobalah lewat jalan lintas Banda Aceh – Medan akan mudah dilihat hutan yang sudah tandus,” katanya.
Itulah sebabnya, Pemerintah Aceh harus lebih serius lagi melakukan penyelamatan DAS Krueng Aceh, yang merupakan salah satu dari 15 DAS besar yang ada di Aceh.
“Tak perlu menunggu sampai benar-benar hutan yang tersisa tinggal secuil, air minum susah didapat dan bencana melanda, baru sibuk dengan berbagai program,” katanya.(dad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar