25% Penduduk Pesisir Aceh Miskin
Link: http://www.rri.co.id/index.php/read/1682
17 Jun 2011 11:08
| |
Tetapi dengan kekayaan alam yang dimililki belum memberikan kesejahteraan bagi 25 persen penduduk pesisir saat ini dan masih berada dibawah garis kemiskinan.
Kenyataan ini terungkap dalam Dialog Lingkungan Hidup bertemakan "Penyelamatan Kawasan Pesisir dan Lautan Aceh dari Kerusakan", dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun 2011. Kamis,(16/6) di sekretariat Walhi Aceh kerja sama antara WALHI Aceh, Muslim Aid Indonesia dan Jaringan Koalisi untuk Advokasi Laut Aceh (KuALA).dan dihadiri Kasi Pengelolaan Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Konservasi Taman Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Abdus Syakur.
Direktur Walhi Aceh, T. Muhammad Zulfikar mengatakan, kawasan pesisir Aceh yang meliputi 18 Kabupaten/kota merupakan anugerah yang luar biasa besarnya bagi Aceh. Namun Sumber daya alam yang menjanjikan ini ternyata belum mampu mengangkat taraf kehidupan masyarakat pesisir.
Hasil kajian WALHI memperlihatkan semua wilayah Aceh semakin rusak dan kerusakan ini memperburuk kesejahteraan masyarakat bahkan menimbulkan ancaman akan terjadinya situasi darurat ekologis.
T. Muhammad Zulfikar juga menyinggung mengenai berbagai peraturan, qanun dan regulasi lain yang mengatur lingkungan hidup termasuk pesisir. yang dibuat dengan susah payah, ternyata dilanggar begitu saja termasuk oleh pembuatnya.
Kerusakan pesisir tampak sangat nyata di depan mata, terutama kerusakan hutan Mangrove yang ada di pesisir sekitar kawasan kota Banda Aceh,.jika sebelumnya dikawasan Lampaseh kecamatan kuta raja merupakan hutan bakau yang lebat, dan karena lebatnya menghalangi pemandangan ke arah pantai, dan melihat kondisi saat ini menunjukkan “salah satu indikasi 75 persen hutan magrove di Aceh kondisinya hancur”ujar T. Muhammad Zulfikar.
Mewakili kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Abdus Syakur, yang juga Kasi Pengelolaan Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Konservasi Taman Laut, dalam dialog tersebut memaparkan ancaman yang dihadapi perikanan Aceh..
Memahami Provinsi Aceh memiliki garis pantai yang merupakan wilayah pesisir terbesar di Pulau Sumatera. Dengan Jumlah nelayan saat ini diperkirakan 61. 768 orang , 58 persen adalah nelayan tetap dan sisanya adalah nelayan paruh waktu., 25 persen diantaranya penduduk pesisir yang tingkat ekonominya di bawah garis kemiskinan. “Akibat kemiskinan itu, masyarakat berusaha mencari nafkah dengan merusak, menebang hutan mangrove atau menangkap ikan dengan menggunakan bom dan sebagainya” kata Abdus Syakur.
Terkait dengan Kawasan yang memiliki terumbu karang paling baik, Kasi Pengelolaan Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Konservasi Taman Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Abdus Syakur mengemukakan , terumbu karang yang masih baik itu berada dipesisir Aceh Selatan, sedangkan hutan bakau yang memiliki kerapatan terbaik berada di Lhokseumawe dan Bireuen, namun semuanya kini terancam menjadi tambak..
"Ancaman-ancaman itu muncul karena pertumbuhan penduduk dan aktifitas masyarakat, karenanya semua ini perlu segera diantisipasi dengan melibatkan banyak pihak . sehingga pengelolaan kawasan pesisir berjalan sesuai dengan tata kelola Lingkungan yang nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat" tuturnya. (Mismar Mustafa/wda)
SUARA NARA SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar