Aktivis Pecinta Lingkungan Bersihkan Pantai Aceh
Banda Raya - 13 June 2011 | 0 Komentar Aceh Besar | Harian Aceh – Sekitar dua ratusan aktivis pecinta lingkungan dari berbagai lembaga, Minggu (12/6) membersihkan Pantai Lampuuk dan Pantai Lhoknga, Aceh Besar. Kegiatan itu guna memperingati gerakan internasional pemungutan sampah dan puing-puing di sekitar perairan laut.
”Kita terus berupaya membuat perubahan terhadap perilaku manusia untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mengelolanya dengan lebih bijak. Kebersamaan ini merupakan momentum yang tepat untuk membuat komitmen perubahan demi masa depan kita,” ujar Dede Suhendra, Team Leader WWF-Indonesia Aceh Program.
Sementara Teuku M. Zulfikar, sebagai Direktur Eksekutif Walhi Aceh menyatakan pencemaran berbagai polutan, seperti sampah telah menjadi persoalan serius dan memerlukan upaya bersama dan berlanjut untuk mengatasinya. ”Kita perlu kepedulian dan dukungan semua pihak agar persoalan serius terkait pencemaran bisa senantiasa diatasi lebih baik,” sebut Zulfikar.
Disamping itu, Arifsyah M. Nasution, dari Koalisi untuk Advokasi Laut Aceh (Jaringan KuALA) menyatakan kegiatan peugleh pasie kali ini merupakan momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environmental Day/WED) dan Hari Kelautan Sedunia (World Ocean Day/WOD) Tahun 2011 yang masing-masing secara berturut jatuh pada tanggal 5 dan 8 Juni.
”Ini (peugleh pasie) merupakan momentum dan refleksi penting sekaligus perwujudan aksi nyata kita semua dalam memeringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Hari Kelautan Sedunia tahun 2011,” ungkap Arifsyah.
Menurutnya, kegiatan membersihkan pantai itu diikuti 25 lembaga/komunitas dengan jumlah relawan 210 orang. Pada kegiatan itu, mereka berhasil mengumpulkan sebanyak 128 kantong sampah dengan berat total 397 kilogram. (jun)
Pecinta lingkungan mengutip sampah plastik saat mereka bersama puluhan pecinta lingkungan dari berbagai komunitas membersihkan sampah plastik di pantai Lampuuk, Aceh Besar, Minggu (12/6). Kegiatan membersihkan laut dilaksanakan dalam rangka gerakan internasional pemungutan sampah dan puing-puing yang ada di sekitar pantai dan perairan laut.(Harian Aceh | Junaidi Hanafiah)
Sementara Teuku M. Zulfikar, sebagai Direktur Eksekutif Walhi Aceh menyatakan pencemaran berbagai polutan, seperti sampah telah menjadi persoalan serius dan memerlukan upaya bersama dan berlanjut untuk mengatasinya. ”Kita perlu kepedulian dan dukungan semua pihak agar persoalan serius terkait pencemaran bisa senantiasa diatasi lebih baik,” sebut Zulfikar.
Disamping itu, Arifsyah M. Nasution, dari Koalisi untuk Advokasi Laut Aceh (Jaringan KuALA) menyatakan kegiatan peugleh pasie kali ini merupakan momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environmental Day/WED) dan Hari Kelautan Sedunia (World Ocean Day/WOD) Tahun 2011 yang masing-masing secara berturut jatuh pada tanggal 5 dan 8 Juni.
”Ini (peugleh pasie) merupakan momentum dan refleksi penting sekaligus perwujudan aksi nyata kita semua dalam memeringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Hari Kelautan Sedunia tahun 2011,” ungkap Arifsyah.
Menurutnya, kegiatan membersihkan pantai itu diikuti 25 lembaga/komunitas dengan jumlah relawan 210 orang. Pada kegiatan itu, mereka berhasil mengumpulkan sebanyak 128 kantong sampah dengan berat total 397 kilogram. (jun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar