Rafly Patarana Band Meriahkan Temu Sahabat WALHI
HMINEWS – Ratusan anggota Sahabat Walhi yang hadir dalam acara Temu Sahabat Walhi antusias saat penyanyi asal Aceh, Rafli yang berkolaborasi dengan Patarana Band membawakan lagu Saleum Aneuk Nanggroe sebagai pembuka dalam acara tersebut. Acara pentas seni Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh juga dimeriahkan oleh beberapa seniman Aceh lain yang tergabung dalam Komunitas Drummer dan Perkusi Aceh (KODA), serta Made People (nama musisi-red) juga yang berkolaborasi dengan Patarana Band.
Malam Temu Sahabat Walhi diadakan oleh Walhi Aceh di Atjeh Kupi Setui, Jum’at malam (15/4) ini bertemakan “Menggalang Sinergi dan Mendorong Generasi Muda untuk Sadar Lingkungan”. Begitulah yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Walhi Aceh, TM. Zulfikar dalam acara pembukaan acara temu sahabat Walhi tersebut. “Ini merupakan upaya yang sangat strategis untuk sama-sama menyelamatkan bumi dan lingkungan yang makin hari makin kritis, makin rusak dan makin tua. Untuk mendorong ini semua, kita berkolaborasi dengan seniman-seniman, wartawan, LSM, NGO, jalinan persahabatan yang kami namakan Sahabat Walhi,” jelasnya.
Tujuan dari sahabat Walhi ini sendiri adalah untuk memperkuat dan membangun solidaritas masyarakat untuk saling menjaga lingkungan. “Kita bukan sekedar menjaga Sahabat Walhi, tapi juga sahabat hutan. Satu pepatah yang harus kita ingat bahwa hutan ini bukan milik kita tapi milik anak cucu kita yang dipinjamkan untuk kita sekarang,” demikian yang disampaikan oleh Azhari, SE., mewakili Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) saat memberikan sambutan.
Temu Sahabat Walhi ini tidak hanya dihadiri olh anggota Walhi Aceh semata namun turut ikut serta para aktivis, seniman-seniman Aceh, wartawan, dan Ketua Badan Penanggulangan Bencana Aceh. “Kita pastikan kita bersinergi dan kita pastikan lingkungan di Aceh bisa kita jaga dan kita wariskan kepada anak cucu yang akan datang,” tegas Zulfikar.
Sebelum Rafly tampil, panggung “dipanaskan” oleh penampilan menghentak dari KODA, yang membuat penonton riuh menyambut atraksi perkusi mereka. Musik menghentak yang dinamis, tampilan personil dengan kaos berwarna hitam menambah mistis malam itu.Gendang telinga seakan pecah mendengar pukulan di atas berbagai drum, tambur, rapa’i dan alat perkusi itu.
Patarana mengisi sesi selanjutnya dengan berkolaborasi dengan Made People. Sebuah nama yang unik, sesuai dengan penampilannya yang kocak dan menghibur. Gaya bergoyang Made mengingatkan kita pada kelompok musik SKA. Made membawakan beberapa lagu yang bertemakan alam, pemimpin dan ajakan untuk hidup sederhana.
Akhirnya penampilan yang ditunggu-tunggu tiba yaitu Rafly. Tampil dengan pakain putih-putih, mengenakan kupiah, Rafly berhasil membangkitkan antusias penonton. Penonton beramai-ramai mengikuti syair dan lirik yang dinyanyikan oleh Rafly. Nyaris semua tembang-tembang yang dinyanyikan Rafly sudah sangat akrab di telinga masyarakat Aceh. Komunikasi Rafly dengan penonton pun berlangsung dinamis.
Acara pentas seni juga dimeriahkan oleh seniman dari Simeulu dan tanah gayo.[nurul fajri]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar