Ancaman Banjir Bandang di Arul Gadeng, Pemkab Aceh Tengah Santai
Yul
Link:http://www.theglobejournal.com/lingkungan/ancaman-banjir-bandang-di-arul-gadeng-pemkab-aceh-tengah-santai/index.php
Senin, 27 Februari 2012 14:34 WIB
Takengon - Sebanyak 40 keluarga di Desa Arul Gadeng,
Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, yang terancam banjir bandang
dan longsor susulan berharap segera direlokasi ke tempat yang aman.
Akibat banjir dan longsor, Sabtu (25/2) lalu, bukit di atas perkampungan
mereka retak dan dikhawatirkan akan kembali longsor saat hujan deras
mengguyur.
"Sejak banjir Sabtu kemarin, kami terus was-was. Banyak
material di atas bukit yang masih tersangkut. Selain itu, bukit juga
sudah retak. Kalau longsor kembali kami tidak tahu lagi akan seperti
apa," kata Sekretaris Desa Arul Gampeng, Sukir, Senin (27/2).
Permintaan relokasi sebenarnya sudah disampaikan warga
Arul Gampeng, khususnya Dusun Satu, Dua, dan Tiga, sejak tahun 2010
silam, setelah banjir bandang tahun tersebut. Pemerintah Kabupaten Aceh
Tengah kala itu pun menyetujui. "Namun sampai saat ini kami tak kunjung
direlokasi" kata Sukir.
Desa Arul Gadeng dikenal rawan longsor. Daerah ini berada di
pinggir area Kawasan Hutan Leuser, persisnya di jalur nasional antara
Takengon-Nagan Raya. Tercatat telah empat kali desa ini mengalami banjir
bandang besar, yakni tahun 2002, 2004, 2010, dan 25 Februari 2012 lalu.
Akibat banjir bandang terakhir, 14 rumah warga tertimbun
lumpur, dan 40 keluarga terpaksa mengungsi. Sejak Minggu sore kemarin,
warga yang mengungsi sudah berbondong-bondong pulang untuk membersihkan
rumahnya dari lumpur. "Namun, warga ada yang kembali mengungsi saat
hujan turun karena takut longsor susulan," kata Kepala Dusun Tiga, Desa
Arul Gadeng, Hamzah.
Jalur Takengon-Nagan Raya sempat terputus di sejumlah titik di Desa
Arul Gadeng akibat banjir tersebut. Namun, sejumlah alat berat yang
dikerahkan Pemkab Aceh Tengah sejak Minggu sudah membersihkan tumpukan
material di badan jalan itu. []
(005-kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar