Rabu, 25 April 2012

Hentikan Konversi Lahan & Tambang Di Tangse
Firman Hidayat | The Globe Journal
Link:http://www.theglobejournal.com/lingkungan/hentikan-konversi-lahan--tambang-di-tangse/index.php
Minggu, 26 Februari 2012 21:59 WIB
Banda Aceh - Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh, Teuku Muhammad Zulfikar mengecam keras dan meminta Pemerintah Aceh untuk segera menutup tambang yang ada di kawasan Tangse dan Geumpang, Kabupaten Pidie.
Hal tersebut dikatakannya melalui pesan singkat kepada The Globe Journal, Minggu (26/2) malam tadi. Menurut TM Zulfikar, kejadian banjir bandang seperti yang terjadi di Tangse pasti akan berulang kembali. Pemerintah wajib segera merehabilitasi lahan kritis di sepanjang hulu sungai Krueng Tangse.
"Selain itu segala bentuk proses ilegal logging harus segera dihentikan, bila perlu tangkap pelakunya," tegas TM. Zulfikar. Hal yang paling krusial harus dilakukan oleh Pemerintah Aceh adalah menghentikan semua konversi lahan dan tambang disekitar hutan, serta mencari lokasi relokasi bagi masyarakat yang terancam bencana.
"Jika hal ini tidak dilakukan maka bencana banjir bandang seperti ini menjadi sesuatu yang rutin," kata dia lagi sembari mengatakan agar pemerintah harus melakukan reaksi dengan cepat untuk menanggulangi kejadian tersebut.
Catatan The Globe Journal menyebutkan ada 15 perusahaan tambang emas hingga kini masih melakukan eksplorasi di kawasan Geumpang dan Tangse, Pidie.
Ke-15 perusahaan itu adalah PT Geumpang Tangse Mineral. PT Glee Rinder Pratama, PT Gamana Citra Agung, PT Tangse Gunong Pusaka, PT Mewas Kuasa Pertambangan, PT Woyla Aceh Mineral, PT Bayu Komana Karya, PT Bayu Nyohoka, PT Parabita Sanu Setia, PT Krueng Bajikan, PT Magallanic GK, PT Banda Raya Parasidiso, PT Halimon Meugah Raya, PT Delima Mineral dan PT Glee Aceh Makmu.
Berita sebelumnya, banjir bandang yang melanda Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie terjadi setelah hujan sangat deras pada Sabtu (25/02) sore sekitar pukul 18.30 wib.
Banjir bandang itu menghantam Desa Kebun Nilam, Desa Blang Maloe dan Desa Pulo Mesjid, Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie,  Aceh. Banjir menyebabkan 1 orang hilang atas nama Tengku Idris (55 tahun).
Sedangkan kerugian materil Di Desa Kebun Nilam sebanyak 14 unit rumah hilang, Desa Blang Maloe sebanyak 4 unit rumah hilang dan satu unit rusak berat. Data tersebut bersumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie.
Sementara itu  jembatan Kuala Panteue putus total, mengakibatkan hubungan transportasi darat dari Beureunuen - Tangse tidak berfungsi lagi. Saat ini tiga alat berat sudah tiba dilokasi. Ketersediaan logistik dan peralatan sudah mencukupi untuk melakukan penanganan secara darurat. tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar