Tangse Rawan Banjir dan Longsor
Rabu, 7 Maret 2012 12:13 WIB
Berita Terkait
- Rehab Rekon Tangse Makan Waktu Lima Tahun
- SMPN 2 Bantu Korban Tangse
- 500 Hektare Hutan Lindung di Tangse Rusak
- Sakya Muni Bantu Banjir Tangse
- Tanggap Darurat Tangse Berakhir 7 Maret
- BMCK Potong Tebing Lintas Geumpang-Tutut
- Penggalang Dana untuk Tangse Terus Bertambah
- Rampagoe dan Vixion Salurkan Bantuan Tangse
- Jembatan Bailey di Tangse belum Berfungsi
- Mahasiswa Serahkan Buku untuk Korban Tangse
AHLI
Geo Spasial Bappeda Aceh, Budi, mengungkapkan, ancaman banjir bandang
dan tanah longsor di wilayah Tangse masih cukup tinggi dan berpotensi
kembali terjadi. Baik itu dilokasi banjir tahun lalu maupun di Daerah
Aliran Sungai (DAS) Krueng Teunom.
Perkiraan ini didasari pada curah hujan yang hingga saat ini masih cukup tinggi dengan volume di atas normal serta waktu yang cukup lama. Faktor lainnya kemiringan lereng, jenis tanah yang labil, kondisi penutup lahan dan site lokasi pemukiman penduduk yang berada di pinggiran DAS Krueng Baro dan Krueng Teunom.
Kata Budi, kemiringan tanah di Tangse mencapai 70 derajat yang ditanami tanaman perkebunan seperti coklat, pinang, dengan jarak tanam yang sangat jarang. “Dengan lapisan tanah yang sangat labil karena berada di atas batuan keras, maka pada saat curah hujan di atas normal dan dengan waktu yang lama, membuat peluang banjir bandang dan tanah longsor bisa kembali terjadi,” ujarnya.(her)
Perkiraan ini didasari pada curah hujan yang hingga saat ini masih cukup tinggi dengan volume di atas normal serta waktu yang cukup lama. Faktor lainnya kemiringan lereng, jenis tanah yang labil, kondisi penutup lahan dan site lokasi pemukiman penduduk yang berada di pinggiran DAS Krueng Baro dan Krueng Teunom.
Kata Budi, kemiringan tanah di Tangse mencapai 70 derajat yang ditanami tanaman perkebunan seperti coklat, pinang, dengan jarak tanam yang sangat jarang. “Dengan lapisan tanah yang sangat labil karena berada di atas batuan keras, maka pada saat curah hujan di atas normal dan dengan waktu yang lama, membuat peluang banjir bandang dan tanah longsor bisa kembali terjadi,” ujarnya.(her)
Editor : bakri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar