DAS Krueng Aceh Rusak Parah
Link:http://atjehlink.com/das-krueng-aceh-rusak-parah/
Banda Aceh – Walhi Aceh menyatakan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Aceh saat ini mengalami kerusakan yang parah yang diakibatkan oleh pengrusakan hutan di kawasan hulu sungai. Hal itu diungkapkan Walhi Aceh berkaitan dengan peringatan Hari Air Se-Dunia yang jatuh pada setiap 22 Maret.
Menurut Walhi, Aceh merupakan daerah aliran sungai yang terluas di Indonesia, terdapat 11 sungai besar yang mengalir di wilayah Aceh, namun pada saat ini sumber air tersebut telah terjadi penurunan kualitas secara signifikan karena banyaknya aktifitas di hulu sungai seperti penambangan galian C serta kegiatan lainna yang mengganggu debit air.
“Berdasarkan catatan Walhi Aceh, ada beberapa kejadian dimana terdapat daerah DAS yang rusak akibat pencemaran limbah pabrik, dan juga karena maraknya penambangan galian C, seperti di kawasan Aceh Besar,” ujar TM Zulfikar, Direktur Walhi Aceh di Banda Aceh, Kamis (22/3).
Sementara itu, Zulfikar menambahkan, di DAS Krueng Geukueh banyak ikan yang mati karena tercemar limbah pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).
Selain itu, Zulfikar juga mengatakan, banjir yang beberapa waktu terakhir ini kerap terjadi di Aceh diyakini karena tingkat kerusakan wilayah hulu sungai yang semakin tinggi.
Catatan Walhi Aceh, sejak tahun 2006 hingga saat ini, kerusakan DAS mencapai 46,40 persen atau 714.724 hektar (ha) dari 1.524.624 ha total luas DAS. Kawasan DAS yang kritis terdapat di pantai timur Aceh, seperti DAS Peusangan, yang merupakan wilayah sumber air lima kabupaten/kota, yaitu Bireun, Aceh Utara, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.
“Oleh karena itu, dalam rangka Hari Air Se-Dunia yang jatuh pada hari ini, kami menyerukan keapada segenap komponen masyarakat dan juga pemerintah untuk mengambil langkah-langkah preventif dan pro aktif untuk menyelamatkan sumber air sebagai sumber kehidupan masyarakat dan makhluk hidup lainnya,” tegas TM Zulfikar.
“Mari kita galang kekuatan bersama untuk menyelamatkan lingkungan sebagai sebuah upaya refleksi dan gerakan konkrit penyelamatan lingkungan. Air harus diselamatkan demi kehidupan masa depan,” tambah Zulfikar. (MP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar