Rabu, 25 April 2012

Sumatera:
Pemerintah Didesak agar Perhatikan Kerusakan Hutan di Tangse
Link:http://www.mediaindonesia.com/read/2012/03/01/302240/126/101/Pemerintah-Didesak-agar-Perhatikan-Kerusakan-Hutan-di-Tangse
Penulis : Amiruddin Abdullah Reube
Kamis, 01 Maret 2012 10:06 WIB     
Komentar: 0
TANGSE--MICOM: Pemerintah diminta serius meperhatikan kasus kerusakan hutan di kawasan pengunungan Kecamatan Tangse dan Geumpang, Kabupaten Pidie, Aceh. Pasalnya, kerusakan tersebut telah sampai ke tahap bencana alam seperti banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (24/2) dan awal Maret 2011.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekitif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi Aceh TM Zulfikar, Rabu (1/3).

Pihaknya mendesak pemerintah segera mengungkap pelaku di balik tragedi banjir Tangse yang sejak dua tahun terakhir sudah berulang kali terjadi. Gubernur Aceh, Bupati Pidie, dan pejabat terkait harus meminta penegak hukum menyelidiki pelaku pembalakan liar yang telah merusak hutan di kawasan Kecamatan Tangse dan Geumpang.

Menurut catatan Walhi, tingkat deforestasi (kerusakan) hutan di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, dalam lima tahun terakhir sangat tinggi, yakni mencapai 1.000 hektare (ha), atau rata-rata per tahunnya 200 hingga 400 ha.

Kerusakan tersebut di antaranya disebabkan illegal loging, kerusakan hutan, konversi lahan menjadi perkebunan, lalu akibat eksplorasi dan eksploitasi tambang yang cukup marak di dua daerah setempat.

Walhi mendesak pemerintah termasuk Presiden SBY segera merehabilitasi lahan kritis di sepanjang daerah aliran sungai dan hutan setempat. Kemudian menghentikan aksi illegal loging sekaligus menangkap dan melakukan proses hukum kepada pelaku yang termasuk kategori penjahat lingkungan.

"Kalau ini terus dibiarkan, negara belum tampak pencegahan bencana, rawan banjir yang sudah berulang kali terjadi di Tangse. Negara seperti tidak berdaya melawan pembalak liar dan penambangan yang berkedok meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)," kata Zulfikar.

Ditambahkan Zulfikar, pemerintah hendaknya menyediakan lokasi lain yang lebih aman kepada korban banjir Tangse. Kalau tidak, mereka setiap tahun akan mengalami rutinitas sebagai korban banjir yang mengundang kemiskinan dan korban jiwa. (MR/OL-10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar